ADAB DALAM BERTAMU

Gambar 1. berttamu ke rumah orang, sumber:http//www.google.com


Siapapun kalian pasti pernah berkunjung ke rumah saudara atau teman untuk bersilaturrahim dengan maksud dan tujuan tertentu. Misalnya pinjam buku, menengok orang sakit, mengantarkan makanan atau keperluan lainnya. Bertamu dalam Bahasa Arab dikenal dengan istilah “ataa liziyaroti” artinya datang berkunjung. Menurut istilah bertamu merupakan kegiatan mengunjungi rumah sahabat, kerabat, ataupun orang lain dengan tujuan untuk menjalin persaudaraan ataupun untuk suatu keperluan lain dalam rangka menciptakan kebersamaan dan kemaslahatan bersama. 

 Agama Islam mengatur seluruh perilaku atau tindak tanduk manusia, mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali semua ada tata cara atau aturannya termasuk bertamu. Baik yang bertamu atau tuan rumahnya.

Adab Tamu

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika bertamu,

1. Mengucap salam

Sebelum masuk rumah, kalian sebaiknya mengucapkan salam kepada tuan rumah. Dengan salam berarti tamu berdoa semoga tuan rumah memperoleh keselamatan, rahmah dan keberkahan Allah Swt. Sebagaimana firman-Nya dalam al-Qur‟an surah An-Nur ayat 27.

Dalam riwayat Turmudzi dikisahkan bahwa Kaldah bin Hanbal disuruh Shafwan bin Umayah untuk mengantarkan makanan dan minuman kepada Rasulullah Saw yang sedang di atas lembah. Kaldah langsung menemui Rasulullah Saw tanpa mengucapkan salam dan tidak meminta izin. Rasulullah menyuruhnya keluar kembali dan mengucapkan, “Assalamualaikum, apakah aku boleh masuk?” Inilah ajaran Rasulullah Saw yang seharusnya dilakukan setiap kalian bertamu ke rumah orang lain.

2. Meminta izin masuk

Bertamu merupakan ibadah jika diniati baik dan dilakukan dengan aturan syariat Islam. Terkadang seseorang bertamu dengan memanggilmanggil nama yang hendak ditemui atau dengan kata-kata sekadarnya. Rasulullah Saw mengajarkan, hendaknya seseorang ketika bertamu mengucapkan salam dan meminta izin untuk masuk. 

 Izin masuk ke rumah orang lain adalah sesuatu yang harus kalian lakukan. Mungkin tuan rumah saat itu sedang istirahat, atau tidak mau diganggu. Dengan minta izin berarti kalian memberi kesempatan tuan rumah berbenah diri lalu menyambutnya. 

3. Posisi berdiri tidak menghadap pintu masuk

Ketika kalian mengetuk pintu mengucapkan salam untuk bertamu, berdirilah membelakangi pintu. Tidak dibenarkan menghadap ke dalam rumah melalui pintu yang terbuka atau mengintip dari balik jendela. Hal ini dilakukan untuk menjaga pandangan dari hal-hal yang tidak diinginkan. 

Dijelaskan dalam sebuah hadits, Saad r.a berkata:”Seseorang berdiri di depan pintu Rasulullah Saw sambil menghadap ke dalam rumah, ia bermaksud minta izin. Kemudian Rasulullah Saw bersabda,”Seharusnya kamu begini begitu, sesungguhnya disunahkannya minta izin hanyalah menjaga pandangan.” (H.R. Abu Dawud)

4. Bertamu tidak boleh lebih dari tiga hari

Adab lain dalam bertamu adalah ketika seseorang hendak menginap, hendaknya tidak boleh melebihi dari tiga hari, hal ini sesuai dengan anjuran Rasulullah Saw dalam sabdanya,” Jamuan hak tamu berjangka waktu tiga hari. Lebih dari itu, jamuan adalah sedekah. Tidak boleh bagi tamu untuk menginap di suatu rumah hingga ia menyusahkannya.”(H.R. BukhariMuslim.

5. Kembali pulang ketika tuan rumah tidak mengizinkan masuk

Kita harus menunda kunjungan atau pulang kembali ketika setelah tiga kali salam tidak ada jawaban, atau pemilik rumah menyuruh kita untuk pulang. Jika seorang tamu diminta pulang, hendaknya jangan memaksakan diri untuk menemuinya, tidak usah tersinggung atau merasa diabaikan karena hal ini termasuk adab yang penuh hikmah dalam syari‟at Islam. Di antara hikmahnya adalah demi menjaga hak-hak pemilik rumah.

 Meminta izin sebelum masuk rumah itu berkenaan dengan penggunaan hak orang lain. Oleh karena itu, tuan rumah berhak menerima atau menolak tamu. Jika kamu disuruh kembali, maka kembalilah. Tuan rumah bukan menolak hak yang wajib bagimu, tetapi dia ingin berbuat kebaikan.

6. Tidak memandang seluruh ruangan dengan penuh kecurigaan

Bila kalian telah diizinkan masuk untuk bertamu oleh tuan rumah, silahkan masuk dan boleh duduk di tempat yang disediakan. Tetapi perlu diingat, jagalah pandangan kalian dari hal-hal yang tidak boleh dilihat. Jangan biarkan pandangan kalian mengikuti rasa ingin tahu dan menyelidiki sekitarnya.

Rasulullah Saw bersabda,” Sesungguhnya disyaratkan minta izin tidak lain untuk menjaga pandangan.” (H.R. Turmudzi). 

Setelah diterima oleh pemilik rumah, maka jangan mulai bicara sebelum tuan rumah bertanya atau bicara terlebih dahulu, setelah itu kalian sebagai tamu baru menyampaikan maksud tujuan bertamu dengan sopan. Jadilah tamu yang baik sehingga tujuan kalian bertamu dapat tercapai.  

7. Menjawab dengan nama yang jelas, jika pemilik rumah bertanya “Siapa?”

Terkadang pemilik rumah ingin mengetahui dari dalam rumah, orang yang bertamu sehingga bertanya, Siapa? Maka hendaknya seorang tamu menyebutkan namanya dengan jelas. Sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran.


Komentar